Cool Cigar Smoking With Shades On Monkey

Selasa, 20 Februari 2018

Pengeluaran Zat Sisa dalam Tubuh Manusia - Ekskresi

Proses Pengeluaran Zat Sisa dalam Tubuh Manusia

Proses pengeluaran zat sisa dalam tubuh manusia, atau yang sering disebut dengan sistem ekskresi merupakan suatu proses yang sangat penting bagi tubuh manusia. 

Pengertian Ekskresi
Ekskresi adalah proses pembuangan sisa metabolisme dan benda tidak berguna lainnya. Ekskresi merupakan proses yang ada pada semua bentuk kehidupan. Pada organisme bersel satu, produk buangan dikeluarkan secara langsung melalui permukaan sel. Organisme multiselular memiliki proses ekskresi yang lebih kompleks misalnya keringat dan urine.

Mengapa zat sisa harus dikeluarkan?
Zat sisa metabolisme merupakan zat yang harus segera dikeluarkan dari tubuh. Karena merupakan sisa, sehingga sudah tidak berguna dan tidak memberikan manfaat untuk tubuh. Maka dari itu zat sisa metabolisme harus segera dibuang agar tidak mengganggu sistem ekskresi.

Bagaimana dampaknya jika zat sisa tidak dikeluarkan?
Jika tidak bisa dibuang, zat sisa akan berubah menjadi racun untuk tubuh. Zat sisa metabolisme juga biasanya akan mengalami pembusukan dan menimbulkan gas dalam tubuh. Biasanya zat sisa ini dikeluarkan lewat sistem ekskresi. Bisa dalam bentuk buang air kecil atau berkeringat. Maka dari itu biasanya orang sakit akan berkeringat setelah minum obat. Karena zat sisa yang tidak dibutuhkan telah dikeluarkan melalui keringat.

Organ dalam sistem ekskresi
Organ tubuh manusia yang tergabung dalam sistem ekskresi adalah ginjal, paru-paru, hati dan kulit.
Ginjal

bagian-bagian dan anatomi ginjal dalam bahasa indonesia

Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di rongga perut sebelah kanan dan kiri ruas tulang belakang. Letak ginjal sebelah kiri lebih tinggi dari ginjal sebelah kanan. Itu karena di atas ginjal sebelah kanan terdapat hati yang berukuran besar. Bentuk ginjal seperti biji kacang berwarna merah keunguan dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal dibungkus oleh semacam selaput tipis yang disebut ‘kapsul’. 
Fungsi ginjal
  • Menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah yang dikeluarkan dalam bentuk urin.
  • Mempertahankan dan mengatur keseimbangan air dalam tubuh.
  • Menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur konsentrasi garam dalam tubuh.
  • Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dengan cara mengeluarkan kelebihan asam atau basa melalui urin.
  • Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme seperti urea, kreatinin, dan amonia melalui urine.
Bagian-bagian ginjal: 
  1. Korteks (kulit ginjal), Terdapat jutaan nefron yang terdiri dari badan malphigi. Badan malphigi tersusun atas glomerulus yang diselubungi kapsula Bowman dan tubulus(saluran) yang terdiri dari tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus.
  1. Medula (sumsum ginjal), Terdiri atas beberapa badan berbentuk kerucut(piramida). Di sini terdapat lengkung henle yang menghubungkan tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal.
  2. Rongga ginjal (pelvis), Merupakan tempat bermuaranya tubulus yaitu tempat penampungan urin sementara yang akan dialirkan menuju kandung kemih melalui ureter dan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
Proses pembentukan urine dalam bentuk skema: 
Darah dari aorta menuju glomerulus (filtrasi atau penyaringan) protein tetap berada di pembuluh darah dan terbentuk urin primer yang mengandung air, garam, asam amino, glukosa dan urea >>> tubulus kontortus proksimal(reabsorpsi atau penyerapan kembali) menyerap glukosa, garam, air, dan asam amino. Terbentuk urin sekunder yang mengandung urea >>> tubulus kontortus distal(augmentasi atau pengeluaran zat) melepaskan zat-zat yang tidak berguna atau berlebihan ke dalam urin dan terbentuk urin sebenarnya >>> tubulus kolektivus >>> rongga ginjal >>> ureter >>> kandung kemih >>> uretra >>> urine keluar tubuh. 
mbentukan urine dibagi menjadi 3 tahap, yaitu filtrasi(penyaringan), reabsorpsi(penyerapan kembali), dan augmentasi(pengeluaran zat).


Zat-zat yang terkandung dalam urin

  • Air. Kurang lebih 95%.
  • Urea, asam urat, dan amonia dan merupakan sisa pembongkaran protein.
  • Empedu yang memberikan warna kuning pada urine.
  • Garam.
  • Zat yang bersifat racun atau berlebihan lainnya.
Faktor yang memengaruhi jumlah urine yang keluar
  1. Jumlah air yang diminum.
  2. Banyaknya garam yang harus dikeluarkan dari darah agar osmosisnya seimbang.
  3. Pengaruh hormon antidiuretik(ADH) atau hormon vasopresin. Yaitu hormon yang mengatur kadar air dalam darah.
  4. Iklim/musim/cuaca. Ketika musim hujan(dingin) produksi urin berlebihan, ketika musim kemarau(panas) produksi urin berkurang.
  5. Stimulus atau saraf.
Kulit
Kulit merupakan salah satu alat ekskresi. Karena kulit mengeluarkan keringat. Keringat keluar melalui pori-pori kulit. Keringat mengandung air dan garam-garam mineral. 
Fungsi kulit
  • Alat pengeluaran(ekskresi) dalam bentuk keringat.
  • Pelindung tubuh dari gangguan fisik(sinar, tekanan, dan suhu), gangguan biologis(jamur), dan gangguan kimiawi.
  • Mengatur suhu badan.
  • Tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
  • Tempat menyimpan kelebihan lemak.
  • Sebagai indra peraba.
Bagian-bagian kulit

bagian-bagian dan anatomi kulit dalam bahasa indonesia1. Epidermis(lapisan kulit ari)

Merupakan bagian terluar yang sangat tipis. Bagian ini terdiri dari dua lapisan, yaitu: 
a. Lapisan tanduk/stratum korneum 
  • Lapisan paling luar dan tersusun dari sel yang telah mati.
  • Mudah terkelupas.
  • Tidak memiliki pembuluh darah dan syaraf sehingga tidak terasa sakit dan tidak mengeluarkan darah bila lapisan ini mengelupas.
b. Lapisan malpighi 
  • Tersusun dari sel-sel hidup.
  • Terdapat pigmen yang memberikan warna kulit dan melindungi dari sinar matahari.
  • Terdapat ujung syaraf.

2. Dermis(lapisan kulit jangat)

Lapisan dermis lebih tebal dibandingkan lapisan epidermis. Di lapisan ini terdapat bagian-bagian berikut: 
  • Pembuluh darah untuk mengangkut zat-zat makanan ke rambut.
  • Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit.
  • Ujung syaraf. Yang terdiri dari korpuskulus pacini(reseptor tekanan), korpuskulus meissner’s(reseptor raba/sentuhan), korpuskulus ruffini(reseptor panas), reseptor rasa nyeri, dan korpuskulus krause(reseptor dingin).
  • Kelenjar minyak. Menghasilkan minyak yang berfungsi untuk meminyaki rambut dan kulit agar tidak kering.
  • Kantong rambut merupakan tempat tertanamnya akar rambut.

3. Jaringan bawah kulit (subkutaneus)

Pada jaringan ini terdapat lemak yang berfungsi menahan panas tubuh dan melindungi tubuh bagian dalam dari benturan. 

Faktor-faktor pemicu keringat: 
  1. Peningkatan aktifitas tubuh
  2. Peningkatan suhu lingkungan
  3. Guncangan emosi
  4. Syaraf.

Paru-Paru
bagian-bagian dan anatomi paru-paru dalam bahasa indonesiaParu-paru juga merupakan salah satu alat ekskresi. Karena paru-paru mengeluarkan gas CO2 dan uap air. 

Fungsi paru-paru: 
Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak dibutuhkan tubuh. Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya penjaga keseimbangan asam basa tubuh. bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi dengan mengeluarkan banyak karbondioksida yang bersifat asam ke luar tubuh. 


Hati
bagian-bagian dan anatomi hati dalam bahasa indonesiaHati merupakan salah satu alat ekskresi karena hati mengeluarkan urea dan amonia ke luar tubuh. Hati terletak di rongga perut bagian kanan di bawah diafragma. Hati berwarna merah tua kecoklatan dengan berat sekitar 2 kg. 

Fungsi hati: 
  • Menyimpan glikogen(gula otot) yang merupakan hasil pengubahan dari glukosa karena hormon insulin.
  • Menetralkan racun.
  • Membentuk protrombin(untuk pembekuan darah).
  • Tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A.
  • Tempat pembentukan urea dan amonia yang berasal dari pemecahan protein yang rusak yang selanjutnya dikeluarkan dari tubuh melalui urin.
  • Tempat pembentukan sel darah merah pada janin.
  • Sebagai organ ekskresi yang bertugas merombak eritrosit(sel darah merah).




Senin, 19 Februari 2018

Upaya Menjaga Sistem Ekskresi Manusia

Upaya Menjaga Sistem Ekskresi Manusia


POLA HIDUP SEHAT UNTUK MENJAGA SISTEM EKSKRESI


A. Cara Menjaga Kesehatan Ginjal 
Ginjal
1. Mengatur pola makan
Ini merupakan tips ampuh menjaga dan merawat kesehatan ginjal anda. Pilihlah makanan seperti buah-buahan, sayur-sayuran yang di tanam dengan tanpa pupuk kimia (organik) serta jauhilah makanan olahan, kurangi konsumsi garam berlebih, serta konsumsilah ikan atau daging putih tanpa lemak.

Gangguan Sistem Ekskresi Kulit

Gangguan Sistem Ekskresi Kulit

Gangguan pada Kulit

1. Scabies
Scabies adalah penyakit kulit yang menular dan ditandai dnegan gejala gatal (akan terasa parah saat malam hari). Penyakit ini sering muncul pada area kulit yang lembab, seperti tangan, ketiak, pantat, paha, dan terkadang di antara sela-sela jari. Penyakit ini dapat dicegah dengan cara menjaga kebersihan kulit dan juga lingkungan.
2. Kurap
Kurap adalah penyakit kulit yangmenular dan disebabkan oleh jamur. Gejala kurap mudah dikenali yakni dengan adanya bagian yang kasar di kulit dan dikelilingi dengan lingkaran merah muda. Penyakit ini dapat diobati dengan krim antijamur yang mengandung mikonazol dan kloritomazol. Untuk mencegah penyakit ini Anda perlu menjaga kebersihan tubuh dan juga menghindari kontak dengan penderita.

Gangguan pada Sistem Ekskresi Hati

Gangguan pada Sistem Ekskresi Hati

Gangguan pada Hati

Hepatitis adalah radang hati yang disebabkan oleh virus (bisa virus hepatitis A atau virus hepatitis B). Virus hepatitis B lebih berbahaya bila dibandingkan virus hepatitis A. Upaya pencegahan hepatitis bisa dilakukan dengan:
  • Melakukan vaksinasi
  • Memastikan jarum untuk akupuntur atau tatto steril
  • Hindari pemakaian alat-alat seperti alat cukur, sisir, dan sebagainya secara bergantian
  • Hindari aktivitas seksual dengan berganti-ganti pasangan
  • Hindari mendapatkan donor darah yang tidak resmi

Gangguan pada Sistem Ekskresi Paru-Paru

Gangguan pada Sistem Ekskresi Paru-Paru

Gangguan pada Paru-paru

Asma disebabkan oleh penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru. Gejalanya berupa sesak napas. Penyakit ini tidak menular dan bersifat menurun. Selain itu, kondisi lingkungan atau udara yang tercemar juga bisa memicu asma. Hingga saat ini asma belum bisa diobati. Pemberian obat hanya bersifat untuk menghilangkan gejala, artinya penyakit ini bisa kambuh kapan saja. Untuk mencegah kambuhnya penyakit ini penderita harus menghindari faktor resiko seperti lingkungan yang terlalu dingin atau udara yang tercemar.
2. Tuberculosis (TBC)
TBC disebabkan oleh bakteri yang bernama Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini bisa ditularkan melalui percikan yang keluar ketika batuk. Gejala yang ditunjukkan hampir menyerupai gejala asma namun kadang bisa disertai dengan batuk kering atau berdahak atau bahkan batuk darah. Untuk menghindari penularan Anda sebaiknya menghindari kontak dengan penderita TBC serta tidak menggunakan peralatan terutama peralatan makan yang telah digunakan pendeirta TBC. Selain itu, anda juga harus menghindari faktor resiko seperti udara yang tercemar oleh logam berat seperti batu bara atau timbal. Pengobatan bisa dilakukan dengan mudah karena obat TBC disediakan oleh pemerintah. Kadang penderita juga harus menjalani karantina untuk mencegah penularan TBC.

Gangguan pada Sistem Ekskresi Manusia Ginjal

Gangguan pada Sistem Ekskresi Manusia Ginjal

Manusia memiliki 4 sistem ekskresi di dalam tubuh, yakni ginjal, paru-paru, hati, dan kulit. Sistem ekskresi berguna dalam proses metabolisme di dalam tubuh. Ginjal membantu mengeluarkan urin, paru-paru mengeluarkan karbondioksida, hati mengeluarkan cairan empedu, sedangkan kulit mengeluarkan keringat. Namun keempat sistem ekskresi tersebut bisa mengalami gangguan. Adapun macam-macam gangguan pada sistem ekskresi adalah:

Gangguan pada Ginjal

1. Batu Ginjal
Batu ginjal disebabkan oleh pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau saluran kemih. Batu ginjal biasanya dipicu oleh asupan garam mineral yang terlalu banyak atau karena kurang mengkonsumsi air putih. Batu ginjal selanjutnya akan menyebbkan hidronefrosis,

Sistem Ekskresi pada Hati Manusia

Sistem Ekskresi pada Hati Manusia

Hati adalah salah satu alat eksresi pada manusia yang memegang peranan penting dalam menjaga keseimbangan metabolisme tubuh. Hati menghasilkan dan mengeluarkan zat siza berupa getah empedu, amoniak, dan urea. Dalam usaha menghasilkan dan mengeluarkan zat sisa tersebut, serangkaian proses terjadi di hati. Sistem eksresi hati beserta fungsi hati sebagai alat ekskresi dapat Anda pelajari pada pembahasan berikut.

Sistem Ekskresi Hati

Hati merupakan kelenjar terbesar yang ada dalam tubuh manusia. Bobot organ ini pada tubuh orang dewasa mencapai 1,5 kg atau 3-5% dari total berat badan. Ia terletak tepat di rongga kanan perut di bawah

Sistem Ekskresi pada Paru Paru Manusia

Sistem Ekskresi pada Paru Paru Manusia

Sistem ekskresi merupakan sistem yang mengatur pembuangan zat-zat sisa  yang tidak digunakan dan bersifat racun dari dalam tubuh. Zat sisa ini didapatkan dari hasil metabolisme tubuh. Setiap hari manusia mengonsumsi makanan makanan yang akan dicerna melalui sistem pencernaan pada manusia. Zat makanan kemudian diedarkan oleh alat peredaran darahke seluruh tubuh.
Namun zat yang dikonsumsi bukan hanya zat nutrisi yang dapat digunakan tubuh. Zat seperti alkohol dan obat-obatan yang bersifat racun juga ikut diedarkan darah. Disinilah organ sistem ekskresi berperan penting dalam pembuangan zat racun dari tubuh. Apabila terjadi kelainan pada sistem ekskresi manusia, maka tubuh tidak bisa mengeluarkan zat sisa metabolisme dari tubuh secara optimal. Organ yang termasuk dalam sistem ekskresi pada manusia adalah hati, paru paru , ginjal, dan kulit. Berikut adalah pembahasan mengenai sistem ekskresi paru-paru

Struktur Paru-Paru

Paru-paru merupakan organ penting dalam sistem pernafasan mamalia dan manusia. Letak paru-paru pada manusia adalah di dalam rongga dada bagian kiri dan kanan. Paru-paru bagian kiri lebih kecil dibandingkan dengan bagian kanan karena adanya jantung pada rongga dada sebelah kiri atas. Apabila ukuran dua bagian paru-paru ini sama besarnya maka rongga dada akan sesak dan mengganggu cara kerja jantung

Sistem Ekskresi pada Kulit Manusia

Sistem Ekskresi pada Kulit Manusia


Sistem ekskresi merupakan sistem yang mengatur pembuangan zat-zat sisa yang tidak digunakan dan bersifat racun dari dalam tubuh. Zat sisa ini didapatkan dari hasil metabolisme tubuh. Setiap hari manusia mengonsumsi makanan makanan yang akan dicerna melalui sistem pencernaan pada manusia. Zat makanan kemudian diedarkan oleh alat peredaran darahke seluruh tubuh.
Namun zat yang dikonsumsi bukan hanya zat nutrisi yang dapat digunakan tubuh. Zat seperti alkohol dan obat-obatan yang bersifat racun juga ikut diedarkan darah. Disinilah organ sistem ekskresi berperan penting dalam pembuangan zat racun dari tubuh. Apabila terjadi kelainan pada sistem ekskresi manusia, maka tubuh tidak bisa mengeluarkan zat sisa metabolisme dari tubuh secara optimal. Organ yang termasuk dalam sistem ekskresi pada manusia adalah hati, paru paru, ginjal, dan kulit. Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai sistem ekskresi pada kulit :

Struktur Kulit

Kulit merupakan organ tubuh yang memiliki luas permukaan terbesar. Kulit juga merupakan organ terluar yang melindungi tubuh manusia dari mikroba, serangan fisik, dan iritasi bahan kimia. Kulit manusia terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan epidermis, dermis, dan hipodermis. Macam macam lapisan kulit manusia dan bagiannya yaitu:
  1. Lapisan epidermis
Lapisan epidermis adalah lapisan terluar dari kulit. Pada lapisan ini terdapat bagian-bagian (strata) berupa:
  • Basal/germinavitum – bagian ini merupakan bagian paling bawah dalam lapisan epidermis. Disinilah proses mitosis sel kulit terjadi. Pada bagian ini terdapat banyak sel epidermis yang disebut keratinosit, yang menghasilkan keratin.
  • Spinosum – sel sel kulit pada bagian ini berperan dalam fleksibilitas kulit.
  • Granulosum – sel sel kulit pada bagian ini lebih pipih dan tidak memiliki nuclei.
  • Lucidum – bagian ini terdiri dari sel sel kulit yang mati dan hanya ditemukan pada tempat tertentu ditubuh, seperti tangan dan kaki.
  • Corneum – bagian ini adalah bagian kulit yang terlihat oleh mata telanjang. Sel kulit pada bagian ini disebut corneosit.
Penjelasan lebih lengkap dapat dibaca pada artikel bagian bagian kulit manusia dan fungsinya.
  1. Lapisan Dermis
Lapisan dermis adalah lapisan diantara epidermis dan hipodermis. Bagian ini terdiri dari dua bagian yaitu lapisan papilari dan retikular. Fungsi lapisan papilari yaitu:
  • Menyediakan nutrisi pada lapisan basal epidermis
  • Pengaturan suhu
  • Pembuangan zat sisa metabolisme sel
  • Memberi pola sidik jari
Lapisan retikular mengandung beberapa hal diantaranya:
  • Folikel rambut – merupakan struktur tempat tumbuhnya rambut
  • Kelenjar keringat –berperan dalam perngaturan suhu tubuh
  • Kelenjar minyak – fungsi kelenjar minyak pada kulit adalah untuk melindungi dan melembabkan kulit.
  • Ujung saraf – benda yang meneruskan rangsangan rasa panas, dingin, sakit dan sebagainya.
  • Pembuluh limfatik – jalan sel sistem imunitas tubuh
  • Kolagen –protein yang menjaga elastisitas kulit
  1. Lapisan Hipodermis
Lapisan hipodermis merupakan lapisan kulit terbawah dan memiliki banyak kandungan kolagen dan lemak. Fungsi lemakpada bagian ini adalah sebagai bantalan jika terjadi benturan dari luar. Fungsi lapisan ini adalah:
  • Melindungi tubuh dari dingin
  • Melindungi organ bagian dalam
  • Tempat penyimpanan lemak
  • Fungsi Kulit dalam Sistem Ekskresi

    Keringat yang dikeluarkan melalui manusia merupakan salah satu cara ekskresi hasil metabolisme tubuh pada manusia. Keringat diproduksi oleh kelenjar keringat yang ada pada lapisan dermis kulit. Produksi dan hal yang mempengaruhi produksi keringat akan diuraikan sebagai berikut.
    1. Produksi Keringat
    Keringat dihasilkan oleh kelenjar keringat yang tersebar di seluruh permukaan kulit. Ada dua jenis kelenjar keringat, yaitu kelenjar ekrin dan apokrin.
    • Ekrin (Eccrine) – jenis kelenjar keringat ini ada disemua bagian tubuh, khususnya banyak ditemukan pada telapak tangan dan kaki serta pada dahi. Keringat yang dihasilkan tidak mengandung protein dan lemak.
    • Apokrin (Apoccrine) – jenis kelenjar ini hanya ada bagian tertentu dan mulai aktif saat memasuki masa pubertas. Letaknya ada di sekitar ketiak, alat reproduksi wanita dan alat reproduksi pria terluar. Keringat yang dihasilkan mengandung protein dan lemak.
    Keringat diproduksi karena rangsangan yang didapat dari aktivitas fisik, kondisi emosional, cuaca yang panas, atau rangsangan dari saraf. Saat rangsangan diterima, maka kelenjar akan mengeluarkan keringat primer yang mirip dengan plasma. Cairan keringat berasal dari cairan diantara sel sel yang diambil dari kapiler darah. Pada suhu rendah, aliran keringat melambat memungkinkan sel sel menyerap kembali air, natrium dan klorida.
    Hasilnya keringat yang dihasilkan lebih sedikit dan mengandung sedikit natrium dan klorida. Sedangkan saat suhu tinggi, biasanya saat melakukan aktivitas fisik, aliran keringat lebih cepat. Akibatnya penyerapan air dan mineral terganggu. Keringat yang dihasilkan juga jumlahnya lebih banyak. Pada kelenjar keringat apokrin, cairan keringat juga tercampur dengan protein dan lemak. Akibatnya keringat yang dihasilkan lebih pekat dan berwarna kekuningan. Ini menjelaskan kondisi pakaian yang menguning di daerah ketiak.
  •  seluruh tubuh.
    Namun zat yang dikonsumsi bukan hanya zat nutrisi yang dapat digunakan tubuh. Zat seperti alkohol dan obat-obatan yang bersifat racun juga ikut diedarkan darah. Disinilah organ sistem ekskresi berperan penting dalam pembuangan zat racun dari tubuh. Apabila terjadi kelainan pada sistem ekskresi manusia, maka tubuh tidak bisa mengeluarkan zat sisa metabolisme dari tubuh secara optimal. Organ yang termasuk dalam sistem ekskresi pada manusia adalah hati, paru paru, ginjal, dan kulit. Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai sistem ekskresi pada kulit :

    Struktur Kulit

    Kulit merupakan organ tubuh yang memiliki luas permukaan terbesar. Kulit juga merupakan organ terluar yang melindungi tubuh manusia dari mikroba, serangan fisik, dan iritasi bahan kimia. Kulit manusia terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan epidermis, dermis, dan hipodermis. Macam macam lapisan kulit manusia dan bagiannya yaitu:
    1. Lapisan epidermis
    Lapisan epidermis adalah lapisan terluar dari kulit. Pada lapisan ini terdapat bagian-bagian (strata) berupa:
    • Basal/germinavitum – bagian ini merupakan bagian paling bawah dalam lapisan epidermis. Disinilah proses mitosis sel kulit terjadi. Pada bagian ini terdapat banyak sel epidermis yang disebut keratinosit, yang menghasilkan keratin.
    • Spinosum – sel sel kulit pada bagian ini berperan dalam fleksibilitas kulit.
    • Granulosum – sel sel kulit pada bagian ini lebih pipih dan tidak memiliki nuclei.
    • Lucidum – bagian ini terdiri dari sel sel kulit yang mati dan hanya ditemukan pada tempat tertentu ditubuh, seperti tangan dan kaki.
    • Corneum – bagian ini adalah bagian kulit yang terlihat oleh mata telanjang. Sel kulit pada bagian ini disebut corneosit.
    Penjelasan lebih lengkap dapat dibaca pada artikel bagian bagian kulit manusia dan fungsinya.
    1. Lapisan Dermis
    Lapisan dermis adalah lapisan diantara epidermis dan hipodermis. Bagian ini terdiri dari dua bagian yaitu lapisan papilari dan retikular. Fungsi lapisan papilari yaitu:
    • Menyediakan nutrisi pada lapisan basal epidermis
    • Pengaturan suhu
    • Pembuangan zat sisa metabolisme sel
    • Memberi pola sidik jari
    Lapisan retikular mengandung beberapa hal diantaranya:
    • Folikel rambut – merupakan struktur tempat tumbuhnya rambut
    • Kelenjar keringat –berperan dalam perngaturan suhu tubuh
    • Kelenjar minyak – fungsi kelenjar minyak pada kulit adalah untuk melindungi dan melembabkan kulit.
    • Ujung saraf – benda yang meneruskan rangsangan rasa panas, dingin, sakit dan sebagainya.
    • Pembuluh limfatik – jalan sel sistem imunitas tubuh
    • Kolagen –protein yang menjaga elastisitas kulit
    1. Lapisan Hipodermis
    Lapisan hipodermis merupakan lapisan kulit terbawah dan memiliki banyak kandungan kolagen dan lemak. Fungsi lemakpada bagian ini adalah sebagai bantalan jika terjadi benturan dari luar. Fungsi lapisan ini adalah:
    • Melindungi tubuh dari dingin
    • Melindungi organ bagian dalam
    • Tempat penyimpanan lemak

    Fungsi Kulit dalam Sistem Ekskresi

    Keringat yang dikeluarkan melalui manusia merupakan salah satu cara ekskresi hasil metabolisme tubuh pada manusia. Keringat diproduksi oleh kelenjar keringat yang ada pada lapisan dermis kulit. Produksi dan hal yang mempengaruhi produksi keringat akan diuraikan sebagai berikut.
    1. Produksi Keringat
    Keringat dihasilkan oleh kelenjar keringat yang tersebar di seluruh permukaan kulit. Ada dua jenis kelenjar keringat, yaitu kelenjar ekrin dan apokrin.
    • Ekrin (Eccrine) – jenis kelenjar keringat ini ada disemua bagian tubuh, khususnya banyak ditemukan pada telapak tangan dan kaki serta pada dahi. Keringat yang dihasilkan tidak mengandung protein dan lemak.
    • Apokrin (Apoccrine) – jenis kelenjar ini hanya ada bagian tertentu dan mulai aktif saat memasuki masa pubertas. Letaknya ada di sekitar ketiak, alat reproduksi wanita dan alat reproduksi pria terluar. Keringat yang dihasilkan mengandung protein dan lemak.
    Keringat diproduksi karena rangsangan yang didapat dari aktivitas fisik, kondisi emosional, cuaca yang panas, atau rangsangan dari saraf. Saat rangsangan diterima, maka kelenjar akan mengeluarkan keringat primer yang mirip dengan plasma. Cairan keringat berasal dari cairan diantara sel sel yang diambil dari kapiler darah. Pada suhu rendah, aliran keringat melambat memungkinkan sel sel menyerap kembali air, natrium dan klorida.
    Hasilnya keringat yang dihasilkan lebih sedikit dan mengandung sedikit natrium dan klorida. Sedangkan saat suhu tinggi, biasanya saat melakukan aktivitas fisik, aliran keringat lebih cepat. Akibatnya penyerapan air dan mineral terganggu. Keringat yang dihasilkan juga jumlahnya lebih banyak. Pada kelenjar keringat apokrin, cairan keringat juga tercampur dengan protein dan lemak. Akibatnya keringat yang dihasilkan lebih pekat dan berwarna kekuningan. Ini menjelaskan kondisi pakaian yang menguning di daerah ketiak.

    1. Fungsi Keringat
    Seperti yang telah dijelaskan, keringat adalah salah satu cara ekskresi pada manusia. Kulit membantu menyeimbangkan tubuh dengan membuang zat zat sisa dan bersifat racun keluar tubuh melalui keringat. Zat sisa metabolisme dalam tubuh beredar dalam tubuh melalui sistem sirkulasi pada manusia.
    Kelenjar keringat mengambil zat zat sisa seperti urea, amoniak, dan zat lain yang beredar di dalam darah kemudian mengeluarkannya beserta keringat. Hal ini juga terjadi saat manusia mengonsumsi minuman beralkohol. Saat kandungan alkohol melewati kapiler darah, kapiler melebar dan memungkinkan alkohol diserap oleh kelenjar keringat. Secara umum fungsi keringat yaitu:
    • Membuang zat sisa metabolisme
    • Mengeluarkan zat racun dari tubuh
    • Mengatur suhu tubuh
    • Menjaga homeostasis tubuh
    1. Keringat Berlebih
    Keringat berlebih (hiperhidrosis) merupakan kondisi dimana seseorang mengeluarkan keringat dalam jumlah lebih banyak dari normal dan bukan disebabkan oleh kondisi emosional atau aktivitas fisik. Kondisi ini dapat berkaitan dengan hormon dan faktor genetik yang dimiliki namun juga bisa menjadi tanda adanya gangguan pada organ tubuh seperti kelainan pada hati, ginjal, maupun kelenjar hormon pada tubuh. Faktor penyebab keringat berlebih antara lain:
    • Kelainan kulit
    • Hormon – biasanya kondisi ini terjadi saat hormon tidak seimbang, misalnya saat pubertas, menopause, atau menjelang datang bulan.
    • Aktivitas kelenjar tiroid – fungsi kelenjar tiroid adalah mensekresikan hormon tiroid, yang mengatur metabolisme tubuh. Apabila aktivitas kelenjar meningkat maka aktivitas metabolisme juga semakin tinggi.
    • Kafein – kandungan kafein dapat mempercepat cara kerja jantung, akibatnya metabolisme tubuh juga semakin cepat.
    • Aktivitas saraf simpatik – aktivitas abnormal dari saraf simpatik, yang merangsang pengeluran keringat, mempengaruhi jumlah keringat yang dikeluarkan.


https://dosenbiologi.com/manusia/sistem-ekskresi-pada-kulit

Sistem Ekskresi pada Ginjal

Sistem Ekskresi pada Ginjal

Sistem ekskresi merupakan sistem yang mengatur pembuangan zat-zat sisa  yang tidak digunakan dan bersifat racun dari dalam tubuh. Zat sisa ini didapatkan dari hasil metabolisme tubuh. Setiap hari manusia mengonsumsi makanan makanan yang akan dicerna melalui sistem pencernaan pada manusia. Zat makanan kemudian diedarkan oleh alat peredaran darahke seluruh tubuh.
Namun zat yang dikonsumsi bukan hanya zat nutrisi yang dapat digunakan tubuh. Zat seperti alkohol dan obat-obatan yang bersifat racun juga ikut diedarkan darah. Disinilah organ sistem ekskresi berperan penting dalam pembuangan zat racun dari tubuh. Apabila terjadi kelainan pada sistem ekskresi manusia, maka tubuh tidak bisa mengeluarkan zat sisa metabolisme dari tubuh secara optimal. Organ yang termasuk dalam sistem ekskresi pada manusia adalah hati, paru paru , ginjal, dan kulit. Berikut adalah penjelasan mengenai sistem ekskresi pada ginjal :

Struktur dan Fungsi Ginjal

Ginjal adalah organ tubuh yang memiliki bentuk seperti kacang. Manusia biasanya memiliki dua buah ginjal, terletak di kanan dan kiri bagian belakang rongga perut. Posisi ginjal bagian kiri biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan ginjal bagian kanan.

Struktur dan Fungsi Sistem Ekskresi Manusia

Struktur dan Fungsi Sistem Ekskresi Manusia


Ekskresi merupakan proses pengeluaran sisa hasil metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh. Zat sisa metabolisme bersifat racun bagi tubuh. Oleh karena itu kerusakan pada alat ekskresi dapat menyebabkan berbagai penyakit di dalam tubuh.Alat ekskresi juga berfungsi membuang zat-zat yang jumlahnya berlebihan di dalam tubuh. Hal ini berkaitan dengan sistem osmoregulasi, yaitu pengaturan keseimbangan konsentrasi cairan dalam tubuh.


Sistem osmoregulasi menjaga tekanan osmotik cairan tubuh selalu tetap. Osmoregulasi biasanya berkaitan dengan pengaturan jumlah air dan garam mineral dalam tubuh. Organ ekskresi manusia berupa ginjal, kulit, hati, dan paru-paru.

Gangguan Pernapasan Kanker Paru Paru

Gangguan Pernapasan Kanker Paru Paru

Kanker paru-paru adalah suatu kondisi dimana sel-sel tumbuh secara tidak terkendali di dalam paru-paru (organ yang berfungsi untuk menyebarkan oksigen ke dalam darah saat menghirup napas dan membuang karbondioksida saat menghela napas). Kanker paru-paru merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi.
Meskipun begitu, kanker paru-paru termasuk salah satu jenis kanker yang paling bisa dicegah. Kondisi ini kebanyakan diderita oleh para perokok aktif dan pasif. Pada tahap awal, tidak ada tanda atau gejala kanker paru-paru yang jelas. Tapi kemudian gejala seperti batuk secara berkelanjutan hingga mengalami batuk darah, selalu merasa kehabisan napas, kelelahan tanpa alasan,dan penurunan berat badan akan muncul.
Kanker Paru-paru-Alodokter

Penderita Kanker Paru-paru di Indonesia

Berdasarkan data WHO, kanker paru-paru adalah salah satu jenis kanker yang paling sering menyerang laki-laki Indonesia. Berdasarkan data Globocan atau International Agency for Research on Cancer (IARC) pada tahun 2012, di Indonesia terdapat 25.322 kasus kanker paru-paru yang menimpa pria dan 9.374 kasus yang menimpa wanita.
Hasil penelitian pada 100 Rumah Sakit di Jakarta menunjukkan bahwa kanker paru merupakan kasus kanker terbanyak pada laki-laki, dan nomor empat terbanyak pada wanita. Angka kejadian kanker paru cukup rendah pada usia di bawah 40 tahun, dan semakin meningkat hingga usia 70 tahun.

Gangguan Pernapasan Asma

Gangguan Pernapasan Asma

Pengertian Asma
Asma adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas. Selain sulit bernapas, penderita asma juga bisa mengalami gejala lain seperti nyeri dada, batuk-batuk, dan mengi. Asma bisa diderita oleh semua golongan usia, baik muda atau tua.
Meskipun penyebab pasti asma belum diketahui secara jelas, namun ada beberapa hal yang kerap memicunya, seperti asap rokok, debu, bulu binatang, aktivitas fisik, udara dingin, infeksi virus, atau bahkan terpapar zat kimia.
Bagi seseorang yang memiliki penyakit asma, saluran pernapasannya lebih sensitif dibandingkan orang lain yang tidak hidup dengan kondisi ini. Ketika paru-paru teriritasi pemicu di atas, maka otot-otot saluran pernapasan penderita asma akan menjadi kaku dan membuat saluran tersebut menyempit. Selain itu, akan terjadi peningkatan produksi dahak yang menjadikan bernapas makin sulit dilakukan.

Mekanisme Pernapasan Perut

Mekanisme Pernapasan Perut

Bernapas terdiri atas dua fase, yaitu inspirasi dan ekspirasi. inspirasi merupakan proses pemasukan oksigen ke dalam tubuh. Ekspirasi merupakan pross pengeluaran karbon dioksida dari dalam tubuh. Mekanisme pernapasan ada dua macam, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.

Pernapasan Perut
Inspirasi terjadi jika otot diafragma berkontraksi sehingga letaknya sedikit mendatar. Keadaan ini mengkibatkan rongga perut turun kebawah, rongga dada membesar, paru-paru mengambang, dan tekanan udara di dalam paru-paru mengecil. Akibatnya udara yng kaya oksigen masuk kedalam tubuh. 

Ekspirasi terjadi jika otot diafragma berelaksasi sehingga letaknya kembali pada kedudukan semula. Kondisi inimengakibatkan rongga perut kembali ke posisi semula, rongga dada mengecil, volume paru-paru berkurang, dan tekanan udara di dalam paru-paru membesar. Akibatnya udara yang kaya karbon dioksida terdorong keluar tubuh. 

Mekanisme Pernapasan dada dan Pernapasan Perut
(Gambar Pernapasan dada dan Pernapasan Perut )

Mekanisme Pernapasan dada 
  • Fase Inspirasi pernapasan Perut: Mekanisme Inspirasi pernapasan perut sebagai berikut. Sekat rongga dada (diafragma) berkontraksi -> posisi dari melengkung menjadi mendatar -> paru-paru mengambang -> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar -> udara masuk. 
  • Fase ekspirasi pernapasan perut: Mekanismeekspirasi pernapasan perut sebagai berikut. Otot diafragma relaksasi -> posisi dari mendatar kembali melengkung -> paru-paru mengempis -> tekanan udara di paru-paru lebih besar dibandingkan tekanan udara luar -> udara keluar dari paru-paru.



http://www.artikelsiana.com/2014/09/mekanisme-pernapasan-dada-Pernapasan-perut.html